Pengalaman saya pribadi setelah lulus SMA ingin masuk STAN susah karena berkali-kali mencoba mengerjakan try out hasilnya kurang memuaskan. Hal ini disebabkan waktu itu saya kurang pengalaman dalam mempelajari materi-materi yang diujikan saat tes masuk STAN.
Saya kurang memahami pola soal-soal tes, ditambah lagi kurang percaya diri karena saya berasal dari jurusan IPS. Pesaing-pesaing saya kebanyakan dari IPA, meski STAN sendiri kependekan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dimana akuntansi merupakan ranah jurusan IPS.
Menurut pandangan saya waktu itu, orang-orang yang berasal dari jurusan IPA itu pasti pintar dalam berhitung, terutama Matematika. Disitu mental saya sudah down duluan karena membayangkan persaingan yang mustahil ditaklukan.
Begitu kuat keinginan untuk masuk STAN karena masa depan akan lebih terjamin. Namun ternyata pesaing terberat adalah diri sendiri karena keraguan dalam hati.
Rumor mengenai susahnya masuk STAN yang dibandingkan dengan gaji menjadi PNS ini semakin banyak. Kicauan bahwa jika ingin kaya raya jangan masuk STAN ini seringkali membuat dahi berkerut saat mendengarnya.
Bagaimana tidak ? Gaji PNS Kementerian Keuangan selalu lebih tinggi dibandingkan PNS lainnya.
Rumor tersebut dibuktikan dengan salah satu pendapat mahasiswa PKN STAN yang menyatakan “Lebih enak kalau mau pilih jurusan dan penempatan di Kemenkeu, pertahankan nilai, dapat penempatan pusat” begitu pendapat beliau. Belum selesai mengatakan hal demikian, beliau melanjutkan “Tapi, jangan salah semua lulusan PKN STAN itu pasti penempatan dan digaji. Kalaupun gajinya kecil, pesangon nya banyak”. Yups, masuk PNS itu memang gaji nya lebih kecil dibandingkan dengan gaji pegawai kantoran biasa. Tapi, dibalik itu semua, ada pesangon lain di luar gaji, bahkan Ketika kita selesai bertugas atau dinas di luar, dibayai mulai dari penginapan dan transportasi. Selain itu, Ketika sudah pension, aka nada dana pension tiap bulan nya.
Jadi, terbukti walaupun masuk STAN itu sulit, ada keuntungan yang menanti kedepannya.
Adapun gaji, pasti akan disesuaikan dengan “keahlian” yang dimiliki dan jenjang lulusan DI, DIII, ataupun DIV. Dikarenakan mulai dari 2021 jurusan sudah disetarakan S1 semua alias D4, maka kamu lulus langsung golongan 3A dan bisa lanagsung melanjutkan S2.
“Hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya.” – Mahatma Gandhi
Kata-kata motivasi dari Mahatma Gandhi di atas seolah mampu menghipnotis kita untuk terus belajar. Karena sejatinya belajar itu bukan hanya pada materi pelajaran saja, tetapi kita hidup di dunia ini juga merupakan pembelajaran.
Tidak masalah jika kamu menemui kegagalan. Karena hidup kita yang cuma sekali ini adalah area belajar di mana kita selalu melakukan sesuatu untuk yang pertama kalinya. Jadi semua memiliki pengalaman pertamanya masing-masing, ada yang langsung berhasil dan ada yang belum. Yang belum berhasil bukan berarti tidak pintar atau jadi orang yang gagal. Karena kita hanya perlu mencobanya lagi.
Setelah menemui kegagalan yang pertama itupun semakin menguji mental kita dengan mengatakan bahwa itu adalah hal yang sulit. Sama halnya saat mencoba tes masuk STAN. Presentase yang berhasil dan gagal akan lebih banyak yang gagal karena jumlah pendaftar yang jauh lebih banyak dari jumlah yang diterima, sehingga tersebarlah asumsi bahwa masuk STAN susah.
Mungkin hal-hal ini yang menjadi penyebab masuk STAN susah :
Mungkin bisa jadi itu adalah kali pertama kamu mencobanya sehingga kurang pengalaman dalam mempersiapkan tes seleksinya.
Mungkin kamu kurang paham mengenai materi apa saja yang diujikan sehingga semuanya kamu pelajari yang akhirnya bikin kamu kelelahan menjelang tes dan merasa stress.
Mungkin informasi yang kamu dapatkan lebih banyak dari kegagalan orang yang kamu sendiri kurang bisa memetik hikmah atau belajar dari kegagalan orang lain.
Bisa juga karena dorongan orang-orang di sekitar yang banyak mengatakan bahwa masuk STAN susah, mending kamu nyerah aja.
Nah, itulah hal-hal yang mungkin terjadi padamu sehingga memutuskan untuk memiliki mindset masuk STAN susah. Padahal susah itu bisa kamu ubah menjadi lebih mudah kalau saja kamu tahu harus bagaimana cara belajarnya dan mendapatkan informasi yang tepat mengenai kampus STAN.
Bagaimana caranya?
Ubah mindset-mu dari Impossible menjadi I’m Possible sehingga jalan yang ada di depanmu juga ikut bercahaya dan kemudahan datang padamu.
Menumbuhkan kenyamanan belajar untuk bisa masuk STAN adalah yang utama. Kamu bisa mengatur cara belajarmu sendiri sesuai kenyamanan masing-masing.
Misalnya kamu lebih mudah belajar dipagi hari karena otak kamu lebih fresh. Ada juga yang lebih nyaman belajar dimalam hari karena bebas dari gangguan teman, keluarga, atau tetangga.
Kemudian misalnya kamu lebih suka belajar sendiri dibandingkan belajar kelompok. Nah, intinya banyak faktor yang mendukung kenyamanan dalam belajar.
Namun ada satu hal jika kamu adalah pembelajar pemula yang tidak ingin mengalami pengalaman gagal. Kamu harus mencari mentor yang bisa mengarahkan jalanmu supaya peluang keberhasilannya semakin besar.
“Guru yang baik adalah alasan mengapa siswa biasa bermimpi untuk melakukan hal yang luar biasa.”
Di dalam program belajar bersama NEWTONSIX ini kamu bisa mendapatkan paket lengkap. Tidak hanya materi soal-soal yang sama dengan pola soal yang biasa diujikan oleh STAN, tetapi juga ada sesi konsultasi dengan para mentor yang berpengalaman.
Selain itu, untuk mengatasi rasa cemas dan menambah kepercayaan diri akan diberikan hypnoterapi. Oleh karena itu, mindset-mindsetmu akan menjadi lebih positif dan itu membantu semakin mudah dalam mengerjakan tes nantinya.
Suasana belajar pun dibuat senyaman dan semenarik mungkin agar kamu tidak pernah bosan dalam belajar. Kamu juga tidak perlu khawatir jika tidak mendapatkan perhatian dari para mentor, karena dalam setiap kelasnya kita akan belajar bersama dengan 10 – 15 orang siswa.
Jadi kamu bisa mengubah perspektif masuk STAN susah itu mulai dari sekarang. Karena ketika kamu berpikir itu mudah maka jalanmu akan terbuka lebih lebar. Percayakan pada bimbel STAN NEWTONSIX untuk membersamai langkahmu dalam menggapai impian.
Recent Comments