Tes kebugaran STAN adalah salah satu tahapan krusial dalam proses seleksi masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Tes ini bertujuan untuk menilai tingkat kebugaran fisik para calon peserta sebagai syarat masuk ke lembaga tersebut.
Terdapat dua jenis tes utama dalam tes kebugaran STAN, yaitu Tes Kebugaran A dan Tes Kebugaran B. Kedua tes ini sangat penting untuk mengevaluasi kemampuan fisik para calon peserta.
Berikut ini penjelasan rinci mengenai kedua komponen penting tes kebugaran STAN tersebut.
Tes Kebugaran A adalah tahap awal dalam tes kebugaran STAN. Pada tahap ini, peserta diuji kemampuannya dalam berlari selama 12 menit mengelilingi lapangan.
Tujuan tes ini adalah untuk mengukur daya tahan fisik peserta dalam aktivitas lari jarak menengah. Peserta diharapkan mampu menyelesaikan lari selama 12 menit dengan jarak sejauh mungkin. Baca juga dampak dikeluarkan dari STAN yang perlu diperhatikan.
Peserta harus berlari selama 12 menit sebanyak-banyaknya dan sejauh-jauhnya, hasilnya akan diranking. Penilaian dalam Tes Kebugaran A didasarkan pada jarak yang berhasil ditempuh peserta selama 12 menit tersebut.
Semakin jauh jarak yang ditempuh, maka semakin baik pula hasilnya. Hal ini menegaskan pentingnya persiapan fisik yang optimal agar peserta bisa mencapai hasil maksimal.
Untuk mencapai hasil maksimal dalam Tes Kebugaran A, peserta perlu melakukan persiapan yang matang. Latihan rutin seperti jogging, sprint, dan latihan interval dapat membantu meningkatkan daya tahan dan kemampuan lari peserta.
Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup juga menjadi faktor penting dalam menunjang performa fisik saat menjalani tes ini.
Untuk lari 12 menit dirincikan Perempuan minimal 4 putaran, laki laki minimal 7 putaran. Jarak satu putaran kira kira luas luar lapangan speak bola yaitu 400 meter. Untuk suttle run 3x boleh balik selama maksimal 20 detik dengan jarak 10 langkah antara penyangga satu ke penyangga yang lain terkait start dan finish harus di penyangga yang sama. Misal, mulai start di kanan maka finish harus di sebelah kanan. Push up dan sit up satu menit sebanyak banyaknya.
Setelah menyelesaikan Tes Kebugaran A, peserta akan melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu Tes Kebugaran B. Pada tahap ini, peserta akan diuji kemampuannya dalam beberapa jenis aktivitas fisik, seperti push-up, sit-up, dan shuttle run.
Push-up dan sit-up adalah tes yang mengukur kekuatan otot tubuh bagian atas dan kekuatan otot inti (core). Penilaian push-up akan disesuaikan dengan jenis kelamin peserta, mengingat adanya perbedaan kapasitas fisik antara laki-laki dan perempuan.
Push-up membantu mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan, dada, dan bahu, sementara sit-up fokus pada kekuatan otot perut dan punggung bawah.
Selain push-up dan sit-up, terdapat juga tes shuttle run yang menguji kecepatan dan ketangkasan peserta dalam berlari. Shuttle run dilakukan dengan cara peserta berlari bolak-balik antara dua titik yang berjarak tertentu dalam waktu yang telah ditentukan.
Tes ini tidak hanya mengukur kecepatan, tetapi juga kemampuan peserta dalam melakukan perubahan arah dengan cepat dan efisien. Baca juga DO dari STAN yang menjadi penyebabnya.
Penilaian pada Tes Kebugaran B mencakup evaluasi dari ketiga aktivitas tersebut. Setiap jenis tes memiliki bobot penilaian tersendiri yang akan dikombinasikan untuk mendapatkan skor keseluruhan.
Hasil dari Tes Kebugaran B ini akan menjadi bagian penting dalam menentukan kelulusan peserta dalam seleksi masuk STAN.
Mempersiapkan diri untuk menghadapi Tes Kebugaran STAN memerlukan waktu dan usaha yang konsisten. Berikut beberapa tips yang dapat membantu.
Kedua komponen tes kebugaran STAN ini merupakan tahapan penting dalam mengevaluasi kemampuan fisik calon peserta STAN.
Recent Comments